Senin, 27 Februari 2012

Meraih Pahala Haji dan Umroh di Luar Mekah



MERAIH PAHALA UMRAH DAN HAJI

DI LUAR MAKKAH

 




OLEH
QAMARUDDIN
NIM. 2091010043

UNIVERSITAS ISLAM MALANG
PROGRAM STUDI MAGESTER PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2009-2010



PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah shallallahu 'alaohi wa sallam.
Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang mempunyai kemampuan biaya, fisik, dan waktu; dan apabila ibadah haji yang wajib sudah dilaksanakan maka menjadi sunah setiap lima tahanu bagi orang yang mampu. Umrah juga merupakah ibadah wajib yang harus dikerjakan oleh setiap orang yang sedang beribadah haji, dan menjadi sunah di luar ibadah haji, tanpa batas waktu. Maka siapa saja yang sudah memiliki kemampuan untuk melaksanakan umrah setiap tahun atau setiap bulanpun boleh ia lakukan, istri Nabi saw 'Aisyah melakukan umrah kadang-kadang samapai sembilan kali dalam setahun. Namun umrah sangat dianjurkan pada bulan suci ramadhan dimana pahala umrah dapat disamakan dengan ibadah haji bersama Rasulullah saw.

Kendatipun demikian, tidak semua orang memiliki kemampuan dari segi biaya untuk berangkat haji dan umrah, apalagi di masa krismon seperti yang melanda negeri kita saat ini?? Jangankan biaya haji dan umrah, biaya untuk makan dan minum atau berobat dan mempertahankan hidup itu sudah sangat sulit sehingga keinginan untuk berhaji dan umrah selalu di haling-halangi oleh banyak kendala, ditambah lagi ada yang menderita sakit, ada juga yang terlilit utang, ada yang di PHK atau dipensiunkan; ada pula istri yang belum mendapat ijin dari suami dan lain-lainya.
Maka, jalan keluar untuk meraih pahala haji dan umrah, tanpa harus berangkat ke tanah suci, dan tanpa harus mengeluarkan biaya sedikit pun, adalah melalui kegiatan shalat subuh berjama'ah yang disambung lagi dengan dzikir, do'a dan tilawatul Qur'an setelah shalat fardhu subuh, kemudian ditutup dengan shalat dhuha, dua atau empat raka'at. Adapun dasar hukumnya dan kegiatan-kegiatan zikir secara lebih mendetail, tulisan ini dapat menjelasdkannya. Semoga paket haji dan umrah GRATIS ini dapat menyujukkan hati orang-orang yang berkeinginan untuk berhaji dan umrah, namun keinginan tersebut selalu terhalang oleh factor biaya.
Akhirul kalam, harus selalu diingat bahwa paket haji dan umrah ini, tidak mengugurkan kewajiban haji dan umrah atas setiap orang balig-akil dan musthathi' (sudah mampu). Semoga selurh amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini dapat diterima oleh Allah SWT. Amin ya Rabbal'alamin.

Hadits Nabi yang Menjadi

Dasar Hukum
Rasulullah shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ، ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ،
ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ، تَامَّةٍ، تَامَّةٍ.
Barangsiapa yang shalat subuh berjama’ah, kemudian duduk mengingat (berzikir) kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia mengerjakan shalat (dhuha) dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah, dengan sempurna, sempurna, semparna (pahala).”

Penjelasa Hadits

Seorang Muslim di dunia ini akan menjadi lemah jika ia mengandalkan diri kepada daya dan kekuatannya sendiri. Namun, ia akan menjadi kuat dan berdaya jika ia mengandalkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu, seharusnya setiap Muslim mempunyai jadwal waktu (schedule) untuk menghisab (mengintrospeksi) diri, bermunajaat (curhat) kepada Rabb-nya, berdo’a dan berdzikir terutama setelah melaksanakan shalat fardhu dan shalat malam, serta senantiasa berusaha memperbaiki tingkah lakunya dan memantapkan janjinya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
Adalah wasiat Rasulullah shalallahu 'Alaihi wa Sallam bagi setiap orang Muslim, agar menegakkan shalat subuh dengan berjama’ah (di Masjid)  kemudian duduk di majlisnya (tempat shalat) sambil berdzikir dan ingat kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian mengerjakan shalat dhuha dua atau empat raka’at. Apabila demikian yang dikerjakan, maka ia akan memperoleh balasan dan pahala seperti yang diperoleh oleh orang yang mengerjakan ibadah haji dan umrah, bahkan pahala haji dan umrah secara sempurna.
Selaian hadits yang diatas ada juga beberapa hadits lainnya yang terkait dengan bentuk kegiatan do’a dan dzikir setelah shalat subuh, seperti antara lain hadits-hadits berikut:
مَنْ قَعَدَ فِي مُصَلاَّهُ حِينَ يَنْصَرِفُ مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ حَتَّى يُسَبِّحَ رَكْعَتَي الضُّحَى
لاَ يَقُولُ إلاَّ خَيْراً غُفِرَ لَهُ خَطَايَاهُ، وَإنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ.
 “Barangsiapa yang duduk di tempat shalatnya (di Masjid) setelah selesai shalat subuhnya, hingga shalat dua rakaat dhuha, dia tidak berbicara kecuali hanya kebaikan, niscaya akan diampuni kesalahan-kesalahannya meskipun lebih banyak dari buih di laut.
          Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلاَةَ الْغَدَاةِ فِي جَمَاعَةٍ، ثُمَّ جَلَسَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ،
ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ کنْقَلَبَ بِأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ.
Barangsiapa yang shalat subuh berjama’ah, kemudian duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian berdiri lalu shalat (dhuha) dua rakaat, niscaya ia pulang dengan pahala haji dan umrah.
          Masih terdapat banyak hadits lainnya yang membicarakan keutamaan dzikir setelah shalat subuh. Ada hadits riwayat Imam Muslim yang membicarakan kebiasaan Nabi shalallahu 'Alaihi wa Sallam apabila selesai shalat subuh, beliau berdzikir hingga matahari terbit.

Mutiara Hadits

Dalam Dakwah dan Pendidikan
          Dari hadits-hadits yang dikutip diatas dapat mengambil beberapa mutiara yang berhubungan dengan dakwah dan pendidikan, sebagai berikut:
1.    Urgensi mengisi waktu antara shalat Subuh hingga terbitnya matahari dengan berdzikir dan shalat dhuha serta amalan lainnya selama tidak mempunya amanat atau tanggungjawab yang harus dilaksanakan pada saat itu. Maka hendaknya setiap Muslim memanfaatkan kesempatan hidup dengan sebaik-baiknya dan hendaknya juga:
-          Memahami benar bahwa waktu setelah shalat subuh hingga matahari terbit adalah kesempatan yang sabgat baik untuk berdzikir sebelum ia bekerja atau berdagang.
-          Memahami benar bahwa balasan dan pahala besar telah disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang menghidupkan waktu ini dengan amalan-amalan seperti yang dicontohkan dalam hadits diatas, termasuk amalan dzikir yang dibacakan setiap pagi yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu 'Alaihi wa Sallam.
-          Memahami benar bahwa para generasi Islam pertama dan seterusnya dari kalangan salafus shalih adalah generasi yang sangat memperhatikan waktu ini untuk diisi dengan amalan dzkiri dan do’a, dan tidak terlena dengan urusan dunia.
-          Urgensi shalat dhuha sebelum beranjak dari tempat shalat subuh, itu telah dijelaskan oleh banyak hadits Nabi yang menyebutkan bahwa shalat dhuha adalah suatu bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas segala nikmat dan karunia-Nya. Rasulullah shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
-           
          يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ ابْنِ آدَمَ صَدَقَةٌ، تَسْلِيمُهُ عَلَى مَنْ لَقِيَ صَدَقَةٌ، وَأَمْرُهُ
          بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيُهُ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَإِمَاطَتُهُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ،
          وَبُضْعَةُ أَهْلِهِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ رَكْعَتَانِ مِنْ الضُّحَى.

          “Pada Setiap pagi ada kewajiban bagi tiap-tiap persendian anak   Adam untuk bersedekah. Mengucapkan salam kepada orang yang           dijumpainya adalah sedekah, dan menganjurkan kepada yang ma’ruf itu adalah sedekah, dan mencegahnya dari kemungkaran itu adalah        sedekah, dan membuang gangguan (kulit pisang, benda ta’jam      seperti paku dsb) dari jalan itu adalah sedekah, dan memberi nafkah         batin kepada istri adalah sedekah, dan cukuplah mengganti itu    semua dengan dengan dua raka’at shalat adalah sedekah.














DO'A DAN DZKIR
SESUDAH SHALAT SUBUH


أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ العَظِيْمَ الَّذِي لاَ إلهَ إلاَّ هُوَ الْحَيُّ  الْقَيُّومُ
 وَأَتُوبُ إلَيْهِ  x  3

لا إلهَ إلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ،
يُحْيِـي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ x  10

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ، وَإِلَيْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ
يَا ذَا الجَلاَلِ وَالإِكرَامِ x  3

اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَىْ ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

اللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ x  7

 


لا إلهَ إلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِـي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ x  100

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ  x  3
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ x  100
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُن.ْ

سُبْحَانَ اللَّهِ x  3   الْحَمْدُ لِلَّهِx  3   اللهُ أَكْبَر x  3  
وَلاَ إلهَ إلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

سُبْحَانَ اللَّهِ x  100   الْحَمْدُ لِلَّهِx  100 لاَ إلهَ إلاَّ اللَّهُ  x  100
اللهُ أَكْبَر x  100  

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ فَتْحَهُ وَنَصْرَهُ وَنُورَهُ وَبَرَكَتَهُ وَهُدَاهُ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ.

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا اليَّوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا اليَّوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ

اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.

اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.

الحَمْدُ للهِ أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلاَصِ وَعَلَى دِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا مُسْلِماًٍ وَمَا كَانَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ.

رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً.

اللَّهُمَّ أَصْبَحْنَا نُشْهِدُكَ وَنُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ بِأَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ اللَّهُ وَحْدَكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ x  4

اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ.

اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ وَالْمَلاَئِكَةُ يَشْهَدُونَ أَنَّكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ فَإِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ أَنْفُسِنَا وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَشِرْكِهِ وَأَنْ نَقْتَرِفَ سُوءًا عَلَى أَنْفُسِنَا أَوْ نَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ أَنْتَ.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي. اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي. اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.

حَسْبِيَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَُّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ x  3

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِيْنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ x  3

اللَّهُمَّ مَا حَلَفْتُ مِنْ حَلِفٍ أَوْ قُلْتُ مِنْ قَوْلٍ أَوْ نَذَرْتُ مِنْ نَذْرٍ فَمَشِيئَتُكَ بَيْنَ يَدَيْ ذَلِكَ كُلِّهِ مَا شِئْتَ كَانَ وَمَا لَمْ تَشَأْ لَمْ يَكُنْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتَجَاوَزْ لِي عَنْهُ. اللَّهُمَّ فَمَنْ صَلَّيْتَ عَلَيْهِ فَعَلَيْهِ صَلاَتِي وَمَنْ لَعَنْتَ فَعَلَيْهِ لَعْنَتِي.

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأََرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ x  3

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ x  3

أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ العَّلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ x  3

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لَا إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ x  4

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعْ وَمِنْ نَفِسٍ لاَ تَشْبَعْ وَمِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعْ وِمِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعْ.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ x  3

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ صِحَّةَ إِيمَانٍ وَإِيمَانًا فِي خُلُقٍ حَسَنٍ وَنَجَاحًا يَتْبَعُهُ فَلاَحٌ وَرَحْمَةٌ مِنْكَ وَعَافِيَةٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنْكَ وَرِضْوَان.ٌ

آمِيْنَ آمِيْنَ يَا رَبَّ العَالَمِيْن وَيَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْن.
وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَّالَمِيْن.







PENGERTIAN DAN HUKUM HAJI:

Pengertian haji adalah Mengunjungi atau berziarah ke Baitullah dengan maksud beribadah.
Hukum haji adalah wajib bagi yang mampu sekali seumur hidup
SYARAT, RUKUN, WAJIB DAN SUNNAH HAJI
  1. Syarat haji ada 5
  1. Beragama Islam
  2. Balligh
  3. Berakal sehat
  4. Merdeka
  5. Kuasa atau mampu
Rukun Haji ada 6
  Ihram Artinya berniat melaksanakan haji
  Wukuf Artinya Berdiam diri di padang Arofah
  Thowaf  Artinya Keliling Ka’bah 7 kali
  Sa’i  Artinya Berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke bukit marwah.
  Tahallul Artinya mencukur rambut
  Tertib Artinya berurutan
Wajib Haji ada 6
  Ihram dari miqod
  Mabit di Musdalifah
  Melontar Jumroh
  Mabit di Mina
  Thowaf wada’
  Meninggalkan larangan haji.
Sunnah Haji ada 8
  Mandi ketika akan ihrom
  Melakukan haji secara ifrad
  Membaca talbiyah
  Membaca doa sesudah membaca talbiyah
  Thowaf qudum
  Membaca dizkir dan doa
  Melakukan sholat sunnah
  Sering masuk ke Baitullah lewat hijr Ismail.
3.  Larangan Haji :
  Memakai wangi-wangian
  Mencukur rambut atau bulu badan, meminyaki rambut, dan memotong kuku
  Menikah atau menikahkan
  Berstubuh
  Berburu atau membunuh binatang.
  Laki2 tidak boleh menutup kepala, berpakaian berjahit.
4. DALIL TENTANG HAJI
  a. QS Ali imron 97 :
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
              Artinya  :
  Dan ( diantara kewajiban )  manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana.
b. QS Al-Baqorah 196
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ

  Artinya :
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah



1 komentar:

  1. Assalamualaikum Wr. Wb. Wahai kaum muslimin dan Muslimat, jangan kita berkecil hati karena kita tidak mampu melaksanakan ibadah haji ke tanah suci mekkah, ada amalan doa yang pahalanya sama dengan ibadah haji, seperti yang bisa dilihat pada penjelasan sebelumnya, semoga amal ibadah kita semua diterima Allah SWT dan kita termasuk abdan syakuura ( hamba yang pandai bersyukur )

    BalasHapus